10 TANDA BESAR HARI KIAMAT
Referensi pihak ketiga
Artikel kali ini akan membahas sepuluh tanda besar hari
kiamat. Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Hazifah Ibn Asid Al-Gifari. Beliau
bersabda :
Artinya: “Nabi Muhammad saw bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi
sebelum kamu melihat sebelumnya sepuluh tanda. Beliau melanjutkan berkata: (1)
Ad-Dukhon, asap atau kabut, (2) Dajjal, (3) Dabbah, (4) Matahari terbit dari
barat, (5) Turunnya Isa Al Masih, (6) Ya’juj MA’juj, (7) Gerhana di TImur, (8)
Gerhana di Barat, (9) Gerhana di Arab, dan (10) Api menyala di Yaman menghalau
umat manusia ke mahsyar.
Ad-Dukhon
Ad-Dukhon adalah asap tebal yang meneyelimuti dunia. Akan
datang waktunya nanti secara tiba-tiba muncul asap tebal menyelimuti dunia yang
sampai membingungkan pikiran orang-orang yang tidak beriman.
Secara istilah Dukhon bisa diartikan asap yang
menyelimuti problem kehidupan. Asap ini bisa berasal dari cerobong
pabrik-pabrik, asap mobil, motor, kendaraan yang berbahan bakar. Asap ini juga
bisa berupa hasil dari pemanasan global seperti emisi gas rumah kaca.
Mencairnya es di kutub utara juga menimbulkan pencemaran
lingkungan. Semuanya merupakan problem hidup yang menyelimuti manusia atau
orang-orang yang tidak beriman.
Letusan gunung berapi mengakibatkan asap-asap tebal dan
debu-debu dari cerobong gunung tersebut. Gunung Krakatau meletus yang
menyemburkan api ke atas sejauh ±80.000 meter dapat dilihat oleh seluruh
penduduk jawa saat itu dengan hujan abu dapat merambah sejauh 6 kali pulau Jawa
yang menyebabkan seluruh penduduk Jawa terkena hujan debu.
Gelombang laut yang disebabkan oleh letusan Krakatau
sampai ke belahan Amerika, dan dentuman letusannya terdengar hingga Manila,
Filiphina.
Gerhana di Timur, Gerhana di Barat, Gerhana di Arab
Referensi pihak ketiga
Menurut peredaran alam yang normal, kejadian gerhana
semacam ini mustahil terjadi. Yakni terjadinya gerhana di tiga tempat
sekaligus. Gerhana muncul di wilayah Timur juga nampak di wilayah Barat juga di
wilayah Arab.
Secara ilmu falak (astronomi), hal tersebut bisa terbukti
dikarenakan perputaran alam sudah tidak normal. Ketidaknormalan ini akibat dari
daya tarik bumi atau daya tarik dari benda-benda angkasa lain sudah melemah,
sehingga tidak mampu mengendalikan diri.
Misal bulan mengitari bumi. Kenapa bulan tidak jatuh
kedalam bumi! Padahal bumi juga memiliki daya tarik (gravitasi bumi)! Hal ini
dikarenakan bulan mengitari bumi karena ditarik oleh gaya tarik bumi, dan bulan
tidak jatuh mendekati bumi dikarenakan bulan juga memiliki gaya tarik bulan,
sehingga dua-duanya berjalan seimbang saling tarik-menarik.
Jika salah satu gaya tarik tersebut melemah, maka yang
terjadi adalah ketidak seimbangan daya tarik yang mengakibatkan salah satunya
keluar dari jalur edar yang tidak biasa atau semestinya dilewati, mungkin
memasuki jalur edar matahari atau masuk ke jalur edar planet lain.
Jika demikian yang terjadi, maka tidak dapat dipungkiri
akan terjadinya tabrakan antara planet satu dengan yang lainnya. Dan yang
paling mengerikan adalah bumi bertabrakan dengan bulan, matahari atau planet
lainnya.
Jadi sangat masuk akal sekali kalau terjadi gerhana
nampak dari Timur, Barat dan wilayah Arab sebagaimana tanda-tanda hari kiamat
dikarenakan melemahnya salah satu gaya tarik.
Munculnya Dajjal
Referensi pihak ketiga
Berdasarkan syarh Barqawiy Lil Qanawi:
“Maksud Dajjal ialah bahaya besar yang belum pernah ada semenjak Nabi Adam
As hingga hari kiamat. Dajjal mampu melakukan hal-hal diluar kebiasaan, secara
berlebih yang jumlahnya tak terhitung banyaknya. Dia menyatakan dirinya Tuhan,
mata yang satu buta, dan diantara kedua matanya ada tulisan kafir.”
Berdasarkan hadits Rasulullah saw; Dajjal itu berayah ibu
dan beranakturun dari dulu yang sampai akhirnya menurunkan Dajjal. Beliau
bersabda ketika beliau bersama Umar bin Khattab ra. :
“belum terjadi kiamat sebelum dibangkitkan para Dajjal, pembohong besar
yang jumlahnya hampir 30 orang. Semua mengatakan bahwa mereka adalah
Rasulullah.” (HR. Imam Muslim, melalui Abu Hurairah ra.)
Dajjal kelak membaut kerusakan besar-besaran di akhir
zaman dengan menghacurkan i’tiqad (keyakinan) umat Islam. Sedangkan pada sisi
lain Imam Mahdi memperbaikinya.
Dajjal memiliki ciri-ciri bermata satu dan terdapat
tulisan kafir diantara kedua matanya. Nabi Muhammad saw bersabda: “Bahwasanya
Dajjal selalu membawa air dan api. Api itu sebenarnya air yang sejuk, dan air
itu sebenarnya adalah api. Untuk itu waspadalah kamu agar tidak celaka.”
(HR. Imam Muslim, melalui Mudzaifah ra.)
Menurut riwayat hadits, Dajjal akan muncul diantara Syam
dan Iraq. Nabi Muhammad saw bersabda: “Bukannya Dajjal yang mengkhawatirkan
aku (Nabi Muhammad saw.) terhadap kalian semua. Bilamana dia muncul dan aku
masih berada diantara kalian semua, pasti aku akan membela kalian. Tapi jika
dia muncul dan aku sudah tidak berada disamping kalian, maka umat manusia akan
menjadi pembela atas dirinya sendiri. Dan Allah Ta’ala adalah penggantiku
menjadi pembela atas orang-orang Islam. Dajjal itu pemuda yang berambut
keriting, dan matanya picek. Aku lebih condong mengatakan dia seperti Abdul
Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa diantara kalianbertemu dengannya ; bacakan
kepada dia permulaan surat Kahfi.” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin
Sam’an ra.)
Dajjal pada saat itu akan datang seperti hujan ditiup
angin yang begitu cepat dan membahayakan. Hanya yang mempunyai benteng iman
yang kokoh tidak akan goyah akan godaannya Dajjal. Bagi siapa saja yang imannya
tipis, akan mengikuti Dajjal, hingga Dajjal mampu membentuk satu pasukan guna
melawan Imam Mahdi yang pada saat itu menyerukan kebenaran.
Lamanya Dajjal singgah dibumi untuk menghasut dan melawan
Imam Mahdi yakni selama 40 hari, dimana 1 hari pertama sama dengan satu tahun,
dan seterusnya. Selama itu pula Dajjal mencari pengikut untuk disesatkan. Hal
ini dijelaskan dalam hadits bahwa Ketika Nabi Muhammad saw ditanya sahabat
mengenai lamanya Dajjal dibumi, beliau bersabda:
“Selama 40 hari, satu hari pertama seperti
setahun, satu hari kedua seperti sebulan, satu hari ketiga seperti seminggu,
dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang.” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin Sam’an ra.)
Ketika Dajjal memerintahkan langit hujan, maka hujanlah.
Kalau Dajjal memerintahkan binatang ternak melahirkan, maka lahirlah. Sehingga
banyak mereka yang beriman kepada Dajjal setelah imam Mahdi memperbaikinya.
Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa lamanya Dajjal di
bumi sekitar 360 + 30 + 7 + 37 = 434 hari. Dan selama itu pula Dajjal menghasut
dan menghancurkan umat manusia dan hampir-hampir imam Mahdi terbengkalai karena
kejahatan yang disebar Dajjal. Pada saat-saat seperti inilah Nabi Isa As turun
dan akhirnya membunuhnya.
Turunnya Isa Al Masih
Turunnya Nabi Isa bin Maryam turun tidak sebagai Nabi,
melainkan sebagai imam umat Islam penghabisan. Hal ini sebagaimana Nabi
Muhammad bersabda:
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ،
لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا
عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ
الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.
“Demi Dzat yang dirimu dalam kekuasaanNya; Turunnya Isa menjadi hakim yang
adil semakin dekat. Dia akan menghancurkan kayu salib, babi dibunuh, pajak
dihapus, sehingga harta kekayaan melimpah. Lalu tidak ada orang yang mau
menerima shadaqah. Satu kali sujudnya lebih baik dibandingkan dunia seisinya.” (HR. Imam Bukhari)
Yang turun nanti adalah benar-benar Isa As zaman dahulu
ketika beliau menjadi Nabi bani Israel, bukan seseorang yang mirip dengan Isa
As atau perwatakannya seperti Isa As. Misinya adalah mencari dan membunuh
Dajjal dan menegakkan Islam dari keruntuhan akibat ulah Dajjal.
“Turunnya Isa Al-Masih di negara Syam, di menara putih. Dialah yang
membunuh Dajjal, sebab kalau Isa tidak membunuhnya, pasti semua orang akan
larut kepada dia sebagaimana larutnya garam dalam air. Lalu Nabi Isa
mengerjakan syari’at Nabi Muhammad saw.” (Syarh Barqawiy) Hal tersebut dikuatkan dengan hadits nabi berikut:
“Allah swt membangkitkan Isa Al-Masih bin Maryam. Dia diturunkan Allah
dekat menara putih sebelah Timur kota Damaskus, memakai pakaian dengan dua
warna, dan berpegang kuat pada sayap malaikat. Manakala dia menundukkan kepala,
hujan bisa turun, dan manakala dia mengangkat kepalanya , maka dari sana
berjatuhan biji-biji perak laksana mutiara. Orang-orang kafir tidak diperbolehkan
mencium bau nafasnya kecuali dia akan mati. Bau nafasnya tercium sejauh mata
memandang. Dia mencari Dajjal, dan mereka bertemu di pintu gerbang kota Lud
(dekat dengan Baitul Maqdis), kemudian Dajjal dibunuh. Setelah itu Isa Al-Masih
mendatangi umat yang dipelihara oleh Allah dari kejahatan Dajjal. Kemudian Isa
mengusap wajah mereka, lalu mengabarkan kepada mereka akan derajadnya yang
tinggi di surga.”
Setelah itu, dunia dan perkotaan kembali tenang. Mereka
yang dipelihara Allah kembali menyadari akan sihir Dajjal. Dan akhirnya mereka
memeluk Islam secara kaffah.
Keluarnya Ya’juj Ma’juj (Gog and Magog)
Referensi pihak ketiga
Ya’juj Ma’juj dikeluarkan oleh Allah dari penghalang yang
dulu pernah dibangun oleh Dzul Qarnain. Setelah Isa Al-Masih menyadarkan mereka
umat Islam dan memberikan kabar kepada mereka akan surga, kemudian Allah
mewahyukan kepada Isa Al-Masih – hadits ini merupakan lanjutan dari kisah
turunnya Isa Al-Masih di atas – tentang turunnya Ya’juj Ma’juj, sebagai
berikut:
“Tatkala Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Sesungguhnya Aku akan
mengeluarkan hamba-hambaKu yang tak terkalahkan oleh siapapun, untuk itu
selamatkanlahmereka (orang-orang yang beriman) ke bukit... Kemudian Allah Ta’ala
membangkitkan Ya’juj Ma’juj. Mereka turun bergelombang dari tempat yang tinggi.
Gelombang pertama melalui Tiberias, kemudian mereka minum air danau Tiberias sampai
habis. Kemudian rombongan berikutnya yang melewati mengatakan; ‘Sesungguhnya
dulu disini ada airnya.’ Nabi Isa dan para sahabatnya (orang-orang yang
beriman) akhirnya terkepung, dan dalam keadaan seperti itu sebuah kepala sapi
lebih berharga bagi mereka dari 100 dinar sekarang ini (karena kekurangan
makanan). Kemudian Nabi Isa dan orang-orang beriman berdoa kepada Allah, ‘semoga
Allah menghancurkan Ya’juj Ma’juj.’ Lalu Allah pun mengirim kepada mereka
semacam penyakit hidung seperti pada hewan-hewan, dan matilah mereka semua. Setelah
itu Nabi Isa dan orang-orang beriman turun kebumi, namun tidak sejengkal
tanahpun yang ditemui kecuali bangkai-bangkai busuk. Nabi Isa dan orang-orang
beriman pun berdoa kepada Allah agar menghilangkan bangkai-bangkai busuk tersebut.
Kemudian Allah mengirim burung-burung sebesar unta, kemudian bangkai-bangkai
itu diangkatlah dan dilemparkan pada tempat yang dikehendaki oleh Allah swt.
...” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin Sam’an ra.)
Ya’juj dan Ma’juj seperti manusia biasa yang beranak turun.
Dikarenakan terlalu buruk kejahatan mereka – seperti dalam penjelasan al-Qur’an
– kemudian oleh Dzul Qarnain dibuatkan dinding pemisah dengan besi dan baja,
agar mereka tidak mengganggu manusia lain.
Secara historis, bangsa Ya’juj Ma’juj termasuk keturunan
Nabi Nuh As. “Setelah banjir besar, Nabi Nuh As hidup selama 60 tahun atau
lebih yang pada akhirnya jumlah manusia semakin bertambah.” (Terjemah Jalalain
Juz II hlm. 329; Imam Jalaluddin As-Suyuthiy)
Munculnya Dabbah
Dabbah adalah hewan melata di atas bumi. Dabbah memiliki
peran untuk mengingatkan manusia untuk kembali kejalan tauhid dengan menggertak
manusia yang tersisa yang tidak beriman. Dabbah memiliki bentuk yang belum
pernah dilihat manusia sebelumnya, dia muncul secara tiba-tiba dengan membawa
tongkat dari Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman.
Ada yang berpendapat bahwa munculnya Dabbah adalah
barometer pintu tobat akan ditutup. Maksudnya, lantaran gertakan peringatan itu
adalah garis ukuran mereka mau bertaubat atau tidak, sebab kala itu orang-orang
beriman sudah tidak ada.
Dengan keluarnya Dabbah ini – kata Imam Jalaluddin
As-Suyuthiy – maka fungsi amar ma’ruf
nahi munkar sudah berhenti. Dan orang-orang kafir kala itu sekalipun
menyatakan iman, sudah tidak dianggap keimanannya. Sebab siapa lagi yang
berbuat amar ma’ruf ketika orang-orang beriman sebelumnya sudah wafat
lantaran angin terpuji yang dikirim oleh Allah.
Ringkasnya, Dabbah adalah sejenis binatang melata yang
keluar dari perut bumi yang bentuknya belum pernah ada di dunia ini. Dabbah
akan membawa tongkatnya Nabi Musa As dan cincinnya Nabi Sulaiman As. Dia bisa
berbicara layaknya bahasa manusia. Layaknya manusia dan juga hewan yang juga
hidup melata di dunia ini.
اَلإِنْسَانُ حَيَوَانُ نَاطِقِ
“manusia adalah hewan yang berbicara”
Matahari Terbit Dari Barat
Sebagaimana penjelasan sebuah hadits shahih melalui
Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. Bahwa kiamat tidak akan datang kecuali salah
satu tandanya adalah matahari terbit dari arah barat sudah tiba.
Sebelumnya, Nabi Isa As menyelamatkan mereka. Mereka
beriman tetapi keimanan mereka hanya diujung lidah. Karena pada saat angin
terpuji dikirimkan mereka tidak mati lantaran angin itu. “Allah akan
meniupkan angin baik, maka wafatlah setiap orang ada iman didadanya sekalipun
imannya seberat biji sawi. Sehingga tinggal orang-orang yang tidak baik belaka,
lalu mereka kembali memeluk agama nenek moyang mereka.” (HR. Imam Muslim,
melalui Sayyidah Aisyah ra.)
Kemudian mereka menjadi kafir lantaran memeluk agama
nenek moyang dengan menyembah berhala. Kemudian muncullah Dabbah (binatang yang
keluar dari perut bumi sebagai tanda akan
datangnya hari penghakiman) untuk mengingatkan akan agama Allah,
kemudian Dabbah menghilang dari bumi. Tidak lama kemudian matahari muncul dari
arah Barat. Ada yang menafsirkan matahari akan terbit terlebih dahulu sebelum
Dabbah keluar yang kemudian akan diikuti tanda-tanda lainnya secara susul
menyusul dan berdekatan. Dalam hal ini Rasulullah
bersabda:
إِنَّ أَوَّلّ الْآيَاتِ
خُرُوْجًا طُلُوْعُ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَى
النَّاسِ ضُحًى وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى
إِثْرِهَا قَرِيْبًا
“Sesungguhnya tanda-tanda (kiamat) yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari arah
tenggelamnya (barat) dan keluarnya binatang melata kepada manusia pada waktu
dhuha, yang mana saja dari keduanya terjadi terlebih dahulu maka yang lainnya
menyusul sesaat setelahnya” (H.R. Muslim no 7570).
Pertanyaannya: Bisakah matahari muncul dari barat?
- Kita mendengar hadits Rasulullah saw yang berisi bahwasanya suatu saat matahari akan muncul dari barat sebagai tanda hari kiamat. Ini pasti terjadi.
- Secara ilmiah, dari para sarjana. Bahwasanya matahari lambat laun rotasinya akan menurun, begitu juga rotasi bumi akan mengalami penurunan.
- Sebagaimana hasil penyelidikan para sarjana Amerika dalam kelompok British. Mereka tidak mengatakan tanda kiamat, akan tetapi mengatakan bahwa rotasi bumi suatu saat akan berbalik. Jika rotasi bumi arahnya sudah berbalik, maka matahari akan terbit dari arah barat.
Dengan kembalinya arah perputaran bumi, maka matahari
akan terbit dari barat. Pada saat itu pintu taubat sudah tertutup dan sudah
tidak diterima lagi taubat seseorang. Kapan waktunya masih dirahasiakan oleh
Allah swt.
Keluarnya Api dari Yaman
Api dari Yaman menghalau manusia menuju ke Hasyr (tempat
berkumpul) dengan api tersebut. Nabi Muhammad saw bersabda:
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum api menyala dari bumi
Hijaz sampai menyinari leher unta di Bushra. (HR. Imam Muslim, melalui Abu
Hurairah ra.)
Hijaz dikenal sebagai
suatu wilayah yang terdiri dari deretan pegunungan, dengan beberapa kota seperti
Makkah dan Madinah. Hijaz terkenal dengan deretan pegunungannya yang tinggi
berawal dari Yaman di bagian selatan dan memanjang ke utara dekat perbatasan
Syam.
Dari pengamatan modern, api yang dimaksud keluar dari
Yaman bersinar hingga ke Bushra adalah ibarat bahwa menjelang kiamat banyak
sekali api-api yang berhamburan keluar dari bumi, seperti gunung meletus. Sebab
gunung ibarat sebagai paku bumi dan gunung meletus menggoyahkan dunia sebagai
tanda kekuatan atau penopang dunia sudah labil, kemudian hancur
sehancur-hancurnya.
Dalam sebuah proyek pembuatan peta geologi bumi Semenanjung Arab
Salah satu hasil pemetaan geologi ini adalah ditemukan penyebaran kawasan
letusan gunung berapi di sepanjang pesisir barat Jazirah Arab, mulai dari Yaman
di sebelah selatan hingga dataran tinggi Syiria di sebelah utara, melewati
Yordania dan Palestina.
Kawasan letusan
gunung berapi tersebut diperkirakan mencapai sekitar 180.000 km². Sekitar
separuh area ini terletak di wilayah Hijaz (± 90.000 km²) dan tersebar di tiga
belas ladang vulkanik yang dikenal dengan istilah lava field. Sebagian besar
ladang lahar ini membentang di dalam tanah hijaz dengan kedalaman yang berkisar
antara 150 s/d 200 km.
Tiga belas ladang lahar yang
tersebar di tanah hijaz itu secara berturut dari selatan ke utara adalah
sebagai berikut : Sarah (gunung terbesar di Arab), Birk, Baqum, Nawashif (kawasan
di Oman), Hadan, Kasyb, Rahth, Hillah Abu Nar, Khaibar, Isyarah, ‘Uwairidh,
Syamah, dan Hammad. Ini merupakan ladang lahar yang luas, dan disamping tiga
belas ini ada lagi ladang lahar yang kecil.
Kota Madinah terletak
diantara ladang lahar Rath di sebelah selatan dan ladang Khaibar di utara.
Ladang lahar Rahth membentang dari selatan Kota Madinah di utara hingga lembah
fathimah yang berada dekat kota Mekah al-Mukarromah di sebelah selatan. Jarak
keduanya mencapai panjang 310 km dan lebar 60 km, menutupi kawasan yang
diperkirakan seluas 19.830 km² dengan ketebalan rata-rata sekitar 100 meter,
meski pada beberapa tempat ada yang ketebalannya mencapai 400 meter.
Di ladang lahar Rahth saja
terdapat lebih dari 700 kawah gunung berapi. Dan bagian utara Rahth yang
terletak persis di sebelah selatan kota Madinah merupakan bagian ladang lahar
Rahth yang paling tinggi tingkat keaktifannya. Bagian utara ini telah mengalami
lebih dari 13 kali letusan dan memuntahkan lahar sepanjang 5.000 tahun silam
(rata-rata terjadi satu letusan gunung berapi setiap 400 tahun). Diantaranya
adalah letusan yang terjadi pada tahun 644 M (21 H) dan letusan tahun 1256 M
(654 H) yang sama-sama didahului dengan gempa bumi yang dahsyat dan suara
letusan yang sangat keras.
Letusan terakhir (tahun
1256) telah membentuk enam kerucut gunung berapi baru, sementara semburan
laharnya meluap hingga melebihi 23 km dari utara ke selatan dan meluas
hingga ujung selatan lokasi bandara Kota Madinah sekarang ini.
Sementara itu, di ladang
lahar Khaibar terdapat lebih dari 400 kawah gunung berapi yang mencakup
sejumlah kawah baru dan sangat aktif. Pada tahun 200, tercatat lebih dari 300
gempa bumi ringan di sekitar salah satu kawah gunung berapi tersebut. Hal ini
menandakan bergeraknya magma di bawah kerucut gunung berapi tersebut dan
merupakan ancaman sewaktu-waktu akan terjadi letusan.
Analisis-analisis ilmiah
terhadap wilayah Hijaz mengisyaratkan bahwa letusan-letusan gunung berapi yang
membentuk ladang lahar Rahth telah terjadi dan dimulai sejak sepuluh juta tahun
silam. Ladang lahar yang menimbulkan letusan vulkanik ini memiliki keistimewaan
tersendiri yakni berupa silih bergantinya sejumlah letusan yang diselingi
dengan fase tenang (tampa gejolak lahar dan tanpa guncangan). Dan saat ini merupakan
fase tenang tersebut.
Sebagaimana ladang lahar
Rahth, ladang lahar Khaibar juga merupakan bukit berapi yang terbesar di tanah
Hijaz. Luasnya mencapai 20.000 km² dengan ketebalan mencapai 500 sampai 1.00
meter. Ladang lahar ini mempresentasikan sejumlah luapan lahar vulkanik yang
beruntun. Luapan terbaru terpusat di tengah ladang lahar ini. Sebab, sebagian
besar kawah gunung berapi tersebar di sabuk pegunungan yang membentang
sepanjang 80 km sejajar dengan arah Laut Merah, dengan lebar mencapai rata-rata
15 km.
Setidaknya ada dua gempa
bumi yang tercatat telah terjadi di ladang lahar Khaibar. Gempa pertama yaitu
pada tahun 460 hijriyah dan yang kedua pada tahun 654 hijriyah. Gempa yang
kedua ini didahului dengan suara ledakan yang sangat keras yang disusul dengan
letusan dahsyat gunung berapi tersebut dan disertai dengan gempa bumi yang
berlangsung terus sehingga mencapai rata-rata 10 kali gempa per-hari selama
lima sampai enam hari dengan kekuatan mencapai 5,5° skala richter.
Letusan dahsyat gunung berapi
terakhir ini membentuk kerucut-kerucut gunung berapi dan memuntahkan
berjuta-juta ton lahar yang mengalir ke arah selatan. Kerucut-kerucut gunung
berapi ini masih mengalami sejumlah getaran ringan yang menandakan bahwa magma
di bawah kerucut gunung berapi tersebut masih tetap aktif. Sehingga semakin
menguatkan kepastian akan terjadinya letusan vulkanik yang sangat dahsyat yang
bakal keluar dari tanah Hijaz pada suatu masa yang hanya Allah Swt saja Yang
Maha Mengetahui kapan waktunya.
Dengan kata lain, kawasan
Hijaz pasti akan mengalami fase letusan vulkanik yang akan menyemburkan lahar
dari kawah tersebut dan memuntahkan berjuta-juta ton lahar sehingga akan
memenuhi kawasan Hijaz dengan api dan cahaya. Inilah isyarat ilmiah hadits
Rasulullah Saw diatas “Kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya api dari
Hijaz (Mekah dan Madinah) yang mampu menyinari leher-leher unta di Bushra
(Syiria)”.
Perlu kita ketahui guys bahwa didalam perut
bumi banyak sekali gas-gas yang sangat banyak dan mematikan. Gas-gas tersebut
merupakan kekuatan bumi yang terpusat di dalam magma bumi (inti bumi). Dan
panas adalah tenaga karena panas mengeluarkan tenaga (energi). Kalau
unsur-unsur panas dan unsur api sudah keluar, artinya tenaga kekuatan bumi pun
keluar luluh.
Hal tersebut akan mengakibatkan bumi
kehilangan energi (tenaga) yang mengakibatkan berlangsungnya kiamat. Hal ini
juga bisa memicu perputaran bumi pada porosnya akan semakin melemah dan
akhirnya perputaran bumi bisa saja berbalik arah dan mengakibatkan sinar
matahari akan terbit dari barat. So.... tunggu apalagi guys selagi diberi
kekuatan dan tenaga, perbanyaklah beribadah. Semoga kita ditempatkan kedalam
golongan orang-orang shaleh. Aamiin




0 Comments