10 TANDA BESAR HARI KIAMAT


10 TANDA BESAR HARI KIAMAT


Referensi pihak ketiga

Artikel kali ini akan membahas sepuluh tanda besar hari kiamat. Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Hazifah Ibn Asid Al-Gifari. Beliau bersabda :
Artinya: “Nabi Muhammad saw bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sebelumnya sepuluh tanda. Beliau melanjutkan berkata: (1) Ad-Dukhon, asap atau kabut, (2) Dajjal, (3) Dabbah, (4) Matahari terbit dari barat, (5) Turunnya Isa Al Masih, (6) Ya’juj MA’juj, (7) Gerhana di TImur, (8) Gerhana di Barat, (9) Gerhana di Arab, dan (10) Api menyala di Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar.

Ad-Dukhon
Ad-Dukhon adalah asap tebal yang meneyelimuti dunia. Akan datang waktunya nanti secara tiba-tiba muncul asap tebal menyelimuti dunia yang sampai membingungkan pikiran orang-orang yang tidak beriman.
Secara istilah Dukhon bisa diartikan asap yang menyelimuti problem kehidupan. Asap ini bisa berasal dari cerobong pabrik-pabrik, asap mobil, motor, kendaraan yang berbahan bakar. Asap ini juga bisa berupa hasil dari pemanasan global seperti emisi gas rumah kaca.
Mencairnya es di kutub utara juga menimbulkan pencemaran lingkungan. Semuanya merupakan problem hidup yang menyelimuti manusia atau orang-orang yang tidak beriman.
Letusan gunung berapi mengakibatkan asap-asap tebal dan debu-debu dari cerobong gunung tersebut. Gunung Krakatau meletus yang menyemburkan api ke atas sejauh ±80.000 meter dapat dilihat oleh seluruh penduduk jawa saat itu dengan hujan abu dapat merambah sejauh 6 kali pulau Jawa yang menyebabkan seluruh penduduk Jawa terkena hujan debu.
Gelombang laut yang disebabkan oleh letusan Krakatau sampai ke belahan Amerika, dan dentuman letusannya terdengar hingga Manila, Filiphina.

Gerhana di Timur, Gerhana di Barat, Gerhana di Arab
Referensi pihak ketiga

Menurut peredaran alam yang normal, kejadian gerhana semacam ini mustahil terjadi. Yakni terjadinya gerhana di tiga tempat sekaligus. Gerhana muncul di wilayah Timur juga nampak di wilayah Barat juga di wilayah Arab.
Secara ilmu falak (astronomi), hal tersebut bisa terbukti dikarenakan perputaran alam sudah tidak normal. Ketidaknormalan ini akibat dari daya tarik bumi atau daya tarik dari benda-benda angkasa lain sudah melemah, sehingga tidak mampu mengendalikan diri.
Misal bulan mengitari bumi. Kenapa bulan tidak jatuh kedalam bumi! Padahal bumi juga memiliki daya tarik (gravitasi bumi)! Hal ini dikarenakan bulan mengitari bumi karena ditarik oleh gaya tarik bumi, dan bulan tidak jatuh mendekati bumi dikarenakan bulan juga memiliki gaya tarik bulan, sehingga dua-duanya berjalan seimbang saling tarik-menarik.
Jika salah satu gaya tarik tersebut melemah, maka yang terjadi adalah ketidak seimbangan daya tarik yang mengakibatkan salah satunya keluar dari jalur edar yang tidak biasa atau semestinya dilewati, mungkin memasuki jalur edar matahari atau masuk ke jalur edar planet lain.
Jika demikian yang terjadi, maka tidak dapat dipungkiri akan terjadinya tabrakan antara planet satu dengan yang lainnya. Dan yang paling mengerikan adalah bumi bertabrakan dengan bulan, matahari atau planet lainnya.
Jadi sangat masuk akal sekali kalau terjadi gerhana nampak dari Timur, Barat dan wilayah Arab sebagaimana tanda-tanda hari kiamat dikarenakan melemahnya salah satu gaya tarik.

Munculnya Dajjal

Referensi pihak ketiga

Berdasarkan syarh Barqawiy Lil Qanawi:
“Maksud Dajjal ialah bahaya besar yang belum pernah ada semenjak Nabi Adam As hingga hari kiamat. Dajjal mampu melakukan hal-hal diluar kebiasaan, secara berlebih yang jumlahnya tak terhitung banyaknya. Dia menyatakan dirinya Tuhan, mata yang satu buta, dan diantara kedua matanya ada tulisan kafir.”
Berdasarkan hadits Rasulullah saw; Dajjal itu berayah ibu dan beranakturun dari dulu yang sampai akhirnya menurunkan Dajjal. Beliau bersabda ketika beliau bersama Umar bin Khattab ra. :
“belum terjadi kiamat sebelum dibangkitkan para Dajjal, pembohong besar yang jumlahnya hampir 30 orang. Semua mengatakan bahwa mereka adalah Rasulullah.” (HR. Imam Muslim, melalui Abu Hurairah ra.)
Dajjal kelak membaut kerusakan besar-besaran di akhir zaman dengan menghacurkan i’tiqad (keyakinan) umat Islam. Sedangkan pada sisi lain Imam Mahdi memperbaikinya.
Dajjal memiliki ciri-ciri bermata satu dan terdapat tulisan kafir diantara kedua matanya. Nabi Muhammad saw bersabda: “Bahwasanya Dajjal selalu membawa air dan api. Api itu sebenarnya air yang sejuk, dan air itu sebenarnya adalah api. Untuk itu waspadalah kamu agar tidak celaka.” (HR. Imam Muslim, melalui Mudzaifah ra.)
Menurut riwayat hadits, Dajjal akan muncul diantara Syam dan Iraq. Nabi Muhammad saw bersabda: “Bukannya Dajjal yang mengkhawatirkan aku (Nabi Muhammad saw.) terhadap kalian semua. Bilamana dia muncul dan aku masih berada diantara kalian semua, pasti aku akan membela kalian. Tapi jika dia muncul dan aku sudah tidak berada disamping kalian, maka umat manusia akan menjadi pembela atas dirinya sendiri. Dan Allah Ta’ala adalah penggantiku menjadi pembela atas orang-orang Islam. Dajjal itu pemuda yang berambut keriting, dan matanya picek. Aku lebih condong mengatakan dia seperti Abdul Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa diantara kalianbertemu dengannya ; bacakan kepada dia permulaan surat Kahfi.” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin Sam’an ra.)
Dajjal pada saat itu akan datang seperti hujan ditiup angin yang begitu cepat dan membahayakan. Hanya yang mempunyai benteng iman yang kokoh tidak akan goyah akan godaannya Dajjal. Bagi siapa saja yang imannya tipis, akan mengikuti Dajjal, hingga Dajjal mampu membentuk satu pasukan guna melawan Imam Mahdi yang pada saat itu menyerukan kebenaran.
Lamanya Dajjal singgah dibumi untuk menghasut dan melawan Imam Mahdi yakni selama 40 hari, dimana 1 hari pertama sama dengan satu tahun, dan seterusnya. Selama itu pula Dajjal mencari pengikut untuk disesatkan. Hal ini dijelaskan dalam hadits bahwa Ketika Nabi Muhammad saw ditanya sahabat mengenai lamanya Dajjal dibumi, beliau bersabda:
“Selama 40 hari, satu hari pertama seperti setahun, satu hari kedua seperti sebulan, satu hari ketiga seperti seminggu, dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang.” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin Sam’an ra.)
Ketika Dajjal memerintahkan langit hujan, maka hujanlah. Kalau Dajjal memerintahkan binatang ternak melahirkan, maka lahirlah. Sehingga banyak mereka yang beriman kepada Dajjal setelah imam Mahdi memperbaikinya.
Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa lamanya Dajjal di bumi sekitar 360 + 30 + 7 + 37 = 434 hari. Dan selama itu pula Dajjal menghasut dan menghancurkan umat manusia dan hampir-hampir imam Mahdi terbengkalai karena kejahatan yang disebar Dajjal. Pada saat-saat seperti inilah Nabi Isa As turun dan akhirnya membunuhnya.

Turunnya Isa Al Masih
Turunnya Nabi Isa bin Maryam turun tidak sebagai Nabi, melainkan sebagai imam umat Islam penghabisan. Hal ini sebagaimana Nabi Muhammad bersabda:
 وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.
“Demi Dzat yang dirimu dalam kekuasaanNya; Turunnya Isa menjadi hakim yang adil semakin dekat. Dia akan menghancurkan kayu salib, babi dibunuh, pajak dihapus, sehingga harta kekayaan melimpah. Lalu tidak ada orang yang mau menerima shadaqah. Satu kali sujudnya lebih baik dibandingkan dunia seisinya.” (HR. Imam Bukhari)
Yang turun nanti adalah benar-benar Isa As zaman dahulu ketika beliau menjadi Nabi bani Israel, bukan seseorang yang mirip dengan Isa As atau perwatakannya seperti Isa As. Misinya adalah mencari dan membunuh Dajjal dan menegakkan Islam dari keruntuhan akibat ulah Dajjal.
“Turunnya Isa Al-Masih di negara Syam, di menara putih. Dialah yang membunuh Dajjal, sebab kalau Isa tidak membunuhnya, pasti semua orang akan larut kepada dia sebagaimana larutnya garam dalam air. Lalu Nabi Isa mengerjakan syari’at Nabi Muhammad saw.” (Syarh Barqawiy) Hal tersebut dikuatkan dengan hadits nabi berikut:
“Allah swt membangkitkan Isa Al-Masih bin Maryam. Dia diturunkan Allah dekat menara putih sebelah Timur kota Damaskus, memakai pakaian dengan dua warna, dan berpegang kuat pada sayap malaikat. Manakala dia menundukkan kepala, hujan bisa turun, dan manakala dia mengangkat kepalanya , maka dari sana berjatuhan biji-biji perak laksana mutiara. Orang-orang kafir tidak diperbolehkan mencium bau nafasnya kecuali dia akan mati. Bau nafasnya tercium sejauh mata memandang. Dia mencari Dajjal, dan mereka bertemu di pintu gerbang kota Lud (dekat dengan Baitul Maqdis), kemudian Dajjal dibunuh. Setelah itu Isa Al-Masih mendatangi umat yang dipelihara oleh Allah dari kejahatan Dajjal. Kemudian Isa mengusap wajah mereka, lalu mengabarkan kepada mereka akan derajadnya yang tinggi di surga.”
Setelah itu, dunia dan perkotaan kembali tenang. Mereka yang dipelihara Allah kembali menyadari akan sihir Dajjal. Dan akhirnya mereka memeluk Islam secara kaffah.

Keluarnya Ya’juj Ma’juj (Gog and Magog)

Referensi pihak ketiga

Ya’juj Ma’juj dikeluarkan oleh Allah dari penghalang yang dulu pernah dibangun oleh Dzul Qarnain. Setelah Isa Al-Masih menyadarkan mereka umat Islam dan memberikan kabar kepada mereka akan surga, kemudian Allah mewahyukan kepada Isa Al-Masih – hadits ini merupakan lanjutan dari kisah turunnya Isa Al-Masih di atas – tentang turunnya Ya’juj Ma’juj, sebagai berikut:
Tatkala Allah mewahyukan kepada Isa, ‘Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hambaKu yang tak terkalahkan oleh siapapun, untuk itu selamatkanlahmereka (orang-orang yang beriman) ke bukit... Kemudian Allah Ta’ala membangkitkan Ya’juj Ma’juj. Mereka turun bergelombang dari tempat yang tinggi. Gelombang pertama melalui Tiberias, kemudian mereka minum air danau Tiberias sampai habis. Kemudian rombongan berikutnya yang melewati mengatakan; ‘Sesungguhnya dulu disini ada airnya.’ Nabi Isa dan para sahabatnya (orang-orang yang beriman) akhirnya terkepung, dan dalam keadaan seperti itu sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka dari 100 dinar sekarang ini (karena kekurangan makanan). Kemudian Nabi Isa dan orang-orang beriman berdoa kepada Allah, ‘semoga Allah menghancurkan Ya’juj Ma’juj.’ Lalu Allah pun mengirim kepada mereka semacam penyakit hidung seperti pada hewan-hewan, dan matilah mereka semua. Setelah itu Nabi Isa dan orang-orang beriman turun kebumi, namun tidak sejengkal tanahpun yang ditemui kecuali bangkai-bangkai busuk. Nabi Isa dan orang-orang beriman pun berdoa kepada Allah agar menghilangkan bangkai-bangkai busuk tersebut. Kemudian Allah mengirim burung-burung sebesar unta, kemudian bangkai-bangkai itu diangkatlah dan dilemparkan pada tempat yang dikehendaki oleh Allah swt. ...” (HR. Imam Muslim, melalui Nawas bin Sam’an ra.)
Ya’juj dan Ma’juj seperti manusia biasa yang beranak turun. Dikarenakan terlalu buruk kejahatan mereka – seperti dalam penjelasan al-Qur’an – kemudian oleh Dzul Qarnain dibuatkan dinding pemisah dengan besi dan baja, agar mereka tidak mengganggu manusia lain.
Secara historis, bangsa Ya’juj Ma’juj termasuk keturunan Nabi Nuh As. “Setelah banjir besar, Nabi Nuh As hidup selama 60 tahun atau lebih yang pada akhirnya jumlah manusia semakin bertambah.” (Terjemah Jalalain Juz II hlm. 329; Imam Jalaluddin As-Suyuthiy)

Munculnya Dabbah
Dabbah adalah hewan melata di atas bumi. Dabbah memiliki peran untuk mengingatkan manusia untuk kembali kejalan tauhid dengan menggertak manusia yang tersisa yang tidak beriman. Dabbah memiliki bentuk yang belum pernah dilihat manusia sebelumnya, dia muncul secara tiba-tiba dengan membawa tongkat dari Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman.
Ada yang berpendapat bahwa munculnya Dabbah adalah barometer pintu tobat akan ditutup. Maksudnya, lantaran gertakan peringatan itu adalah garis ukuran mereka mau bertaubat atau tidak, sebab kala itu orang-orang beriman sudah tidak ada.
Dengan keluarnya Dabbah ini – kata Imam Jalaluddin As-Suyuthiy – maka  fungsi amar ma’ruf nahi munkar sudah berhenti. Dan orang-orang kafir kala itu sekalipun menyatakan iman, sudah tidak dianggap keimanannya. Sebab siapa lagi yang berbuat amar ma’ruf ketika orang-orang beriman sebelumnya sudah wafat lantaran angin terpuji yang dikirim oleh Allah.
Ringkasnya, Dabbah adalah sejenis binatang melata yang keluar dari perut bumi yang bentuknya belum pernah ada di dunia ini. Dabbah akan membawa tongkatnya Nabi Musa As dan cincinnya Nabi Sulaiman As. Dia bisa berbicara layaknya bahasa manusia. Layaknya manusia dan juga hewan yang juga hidup melata di dunia ini.
اَلإِنْسَانُ حَيَوَانُ نَاطِقِ
“manusia adalah hewan yang berbicara”

Matahari Terbit Dari Barat
Sebagaimana penjelasan sebuah hadits shahih melalui Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. Bahwa kiamat tidak akan datang kecuali salah satu tandanya adalah matahari terbit dari arah barat sudah tiba.
Sebelumnya, Nabi Isa As menyelamatkan mereka. Mereka beriman tetapi keimanan mereka hanya diujung lidah. Karena pada saat angin terpuji dikirimkan mereka tidak mati lantaran angin itu. “Allah akan meniupkan angin baik, maka wafatlah setiap orang ada iman didadanya sekalipun imannya seberat biji sawi. Sehingga tinggal orang-orang yang tidak baik belaka, lalu mereka kembali memeluk agama nenek moyang mereka.” (HR. Imam Muslim, melalui Sayyidah Aisyah ra.)
Kemudian mereka menjadi kafir lantaran memeluk agama nenek moyang dengan menyembah berhala. Kemudian muncullah Dabbah (binatang yang keluar dari perut bumi sebagai tanda akan  datangnya hari penghakiman) untuk mengingatkan akan agama Allah, kemudian Dabbah menghilang dari bumi. Tidak lama kemudian matahari muncul dari arah Barat. Ada yang menafsirkan matahari akan terbit terlebih dahulu sebelum Dabbah keluar yang kemudian akan diikuti tanda-tanda lainnya secara susul menyusul dan berdekatan. Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
إِنَّ أَوَّلّ الْآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوْعُ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحًى وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا
“Sesungguhnya tanda-tanda (kiamat) yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari arah tenggelamnya (barat) dan keluarnya binatang melata kepada manusia pada waktu dhuha, yang mana saja dari keduanya terjadi terlebih dahulu maka yang lainnya menyusul sesaat setelahnya” (H.R. Muslim no 7570).

Pertanyaannya: Bisakah matahari muncul dari barat?

  1. Kita mendengar hadits Rasulullah saw yang berisi bahwasanya suatu saat matahari akan muncul dari barat sebagai tanda hari kiamat. Ini pasti terjadi.
  2. Secara ilmiah, dari para sarjana. Bahwasanya matahari lambat laun rotasinya akan menurun, begitu juga rotasi bumi akan mengalami penurunan.
  3. Sebagaimana hasil penyelidikan para sarjana Amerika dalam kelompok British. Mereka tidak mengatakan tanda kiamat, akan tetapi mengatakan bahwa rotasi bumi suatu saat akan berbalik. Jika rotasi bumi arahnya sudah berbalik, maka matahari akan terbit dari arah barat.
Dengan kembalinya arah perputaran bumi, maka matahari akan terbit dari barat. Pada saat itu pintu taubat sudah tertutup dan sudah tidak diterima lagi taubat seseorang. Kapan waktunya masih dirahasiakan oleh Allah swt.

Keluarnya Api dari Yaman
Api dari Yaman menghalau manusia menuju ke Hasyr (tempat berkumpul) dengan api tersebut. Nabi Muhammad saw bersabda:
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum api menyala dari bumi Hijaz sampai menyinari leher unta di Bushra. (HR. Imam Muslim, melalui Abu Hurairah ra.)
Hijaz dikenal sebagai suatu wilayah yang terdiri dari deretan pegunungan, dengan beberapa kota seperti Makkah dan Madinah. Hijaz terkenal dengan deretan pegunungannya yang tinggi berawal dari Yaman di bagian selatan dan memanjang ke utara dekat perbatasan Syam.
Dari pengamatan modern, api yang dimaksud keluar dari Yaman bersinar hingga ke Bushra adalah ibarat bahwa menjelang kiamat banyak sekali api-api yang berhamburan keluar dari bumi, seperti gunung meletus. Sebab gunung ibarat sebagai paku bumi dan gunung meletus menggoyahkan dunia sebagai tanda kekuatan atau penopang dunia sudah labil, kemudian hancur sehancur-hancurnya.
Dalam sebuah proyek pembuatan peta geologi bumi Semenanjung Arab Salah satu hasil pemetaan geologi ini adalah ditemukan penyebaran kawasan letusan gunung berapi di sepanjang pesisir barat Jazirah Arab, mulai dari Yaman di sebelah selatan hingga dataran tinggi Syiria di sebelah utara, melewati Yordania dan Palestina.
Kawasan letusan gunung berapi tersebut diperkirakan mencapai sekitar 180.000 km². Sekitar separuh area ini terletak di wilayah Hijaz (± 90.000 km²) dan tersebar di tiga belas ladang vulkanik yang dikenal dengan istilah lava field. Sebagian besar ladang lahar ini membentang di dalam tanah hijaz dengan kedalaman yang berkisar antara 150 s/d 200 km.
Tiga belas ladang lahar yang tersebar di tanah hijaz itu secara berturut dari selatan ke utara adalah sebagai berikut : Sarah (gunung terbesar di Arab), Birk, Baqum, Nawashif (kawasan di Oman), Hadan, Kasyb, Rahth, Hillah Abu Nar, Khaibar, Isyarah, ‘Uwairidh, Syamah, dan Hammad. Ini merupakan ladang lahar yang luas, dan disamping tiga belas ini ada lagi ladang lahar yang kecil.
Kota Madinah terletak diantara ladang lahar Rath di sebelah selatan dan ladang Khaibar di utara. Ladang lahar Rahth membentang dari selatan Kota Madinah di utara hingga lembah fathimah yang berada dekat kota Mekah al-Mukarromah di sebelah selatan. Jarak keduanya mencapai panjang 310 km dan lebar 60 km, menutupi kawasan yang diperkirakan seluas 19.830 km² dengan ketebalan rata-rata sekitar 100 meter, meski pada beberapa tempat ada yang ketebalannya mencapai 400 meter.
Di ladang lahar Rahth saja terdapat lebih dari 700 kawah gunung berapi. Dan bagian utara Rahth yang terletak persis di sebelah selatan kota Madinah merupakan bagian ladang lahar Rahth yang paling tinggi tingkat keaktifannya. Bagian utara ini telah mengalami lebih dari 13 kali letusan dan memuntahkan lahar sepanjang 5.000 tahun silam (rata-rata terjadi satu letusan gunung berapi setiap 400 tahun). Diantaranya adalah letusan yang terjadi pada tahun 644 M (21 H) dan letusan tahun 1256 M (654 H) yang sama-sama didahului dengan gempa bumi yang dahsyat dan suara letusan yang sangat keras.
Letusan terakhir (tahun 1256) telah membentuk enam kerucut gunung berapi baru, sementara semburan laharnya meluap hingga melebihi 23 km dari utara ke selatan dan meluas hingga ujung selatan lokasi bandara Kota Madinah sekarang ini.
Sementara itu, di ladang lahar Khaibar terdapat lebih dari 400 kawah gunung berapi yang mencakup sejumlah kawah baru dan sangat aktif. Pada tahun 200, tercatat lebih dari 300 gempa bumi ringan di sekitar salah satu kawah gunung berapi tersebut. Hal ini menandakan bergeraknya magma di bawah kerucut gunung berapi tersebut dan merupakan ancaman sewaktu-waktu akan terjadi letusan.
Analisis-analisis ilmiah terhadap wilayah Hijaz mengisyaratkan bahwa letusan-letusan gunung berapi yang membentuk ladang lahar Rahth telah terjadi dan dimulai sejak sepuluh juta tahun silam. Ladang lahar yang menimbulkan letusan vulkanik ini memiliki keistimewaan tersendiri yakni berupa silih bergantinya sejumlah letusan yang diselingi dengan fase tenang (tampa gejolak lahar dan tanpa guncangan). Dan saat ini merupakan fase tenang tersebut.
Sebagaimana ladang lahar Rahth, ladang lahar Khaibar juga merupakan bukit berapi yang terbesar di tanah Hijaz. Luasnya mencapai 20.000 km² dengan ketebalan mencapai 500 sampai 1.00 meter. Ladang lahar ini mempresentasikan sejumlah luapan lahar vulkanik yang beruntun. Luapan terbaru terpusat di tengah ladang lahar ini. Sebab, sebagian besar kawah gunung berapi tersebar di sabuk pegunungan yang membentang sepanjang 80 km sejajar dengan arah Laut Merah, dengan lebar mencapai rata-rata 15 km.
Setidaknya ada dua gempa bumi yang tercatat telah terjadi di ladang lahar Khaibar. Gempa pertama yaitu pada tahun 460 hijriyah dan yang kedua pada tahun 654 hijriyah. Gempa yang kedua ini didahului dengan suara ledakan yang sangat keras yang disusul dengan letusan dahsyat gunung berapi tersebut dan disertai dengan gempa bumi yang berlangsung terus sehingga mencapai rata-rata 10 kali gempa per-hari selama lima sampai enam hari dengan kekuatan mencapai 5,5° skala richter.
Letusan dahsyat gunung berapi terakhir ini membentuk kerucut-kerucut gunung berapi dan memuntahkan berjuta-juta ton lahar yang mengalir ke arah selatan. Kerucut-kerucut gunung berapi ini masih mengalami sejumlah getaran ringan yang menandakan bahwa magma di bawah kerucut gunung berapi tersebut masih tetap aktif. Sehingga semakin menguatkan kepastian akan terjadinya letusan vulkanik yang sangat dahsyat yang bakal keluar dari tanah Hijaz pada suatu masa yang hanya Allah Swt saja Yang Maha Mengetahui kapan waktunya.
Dengan kata lain, kawasan Hijaz pasti akan mengalami fase letusan vulkanik yang akan menyemburkan lahar dari kawah tersebut dan memuntahkan berjuta-juta ton lahar sehingga akan memenuhi kawasan Hijaz dengan api dan cahaya. Inilah isyarat ilmiah hadits Rasulullah Saw diatas “Kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya api dari Hijaz (Mekah dan Madinah) yang mampu menyinari leher-leher unta di Bushra (Syiria)”.
Perlu kita ketahui guys bahwa didalam perut bumi banyak sekali gas-gas yang sangat banyak dan mematikan. Gas-gas tersebut merupakan kekuatan bumi yang terpusat di dalam magma bumi (inti bumi). Dan panas adalah tenaga karena panas mengeluarkan tenaga (energi). Kalau unsur-unsur panas dan unsur api sudah keluar, artinya tenaga kekuatan bumi pun keluar luluh.
Hal tersebut akan mengakibatkan bumi kehilangan energi (tenaga) yang mengakibatkan berlangsungnya kiamat. Hal ini juga bisa memicu perputaran bumi pada porosnya akan semakin melemah dan akhirnya perputaran bumi bisa saja berbalik arah dan mengakibatkan sinar matahari akan terbit dari barat. So.... tunggu apalagi guys selagi diberi kekuatan dan tenaga, perbanyaklah beribadah. Semoga kita ditempatkan kedalam golongan orang-orang shaleh. Aamiin


Post a Comment

0 Comments