Risalah Ke-79
Menjelang Maut Menjemput Sang Kekasih Allah
Dalam risalahnya yang ketujuhpuluh sembilan ini, Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailaniy berada di ambang ajal (kematian). Kemudian putranya
yang bernama Abdul Wahab bertanya, “Sepeninggal Ayah nanti, apa yang
seharusnya aku lakukan?” Lalu Syaikh berkata, “Kamu harus takut kepada
Allah, jangan takut selain Dia, jangan berharap kepada selain Dia, dan
berpasrahlah hanya kepada Allah saja.”
Kemudian Beliau Syaikh Abdul Qadir Al Jailaniy berkata:
“Ketahuilah aku laksana biji yang tak berkulit. Orang lain telah datang
kepadaku, maka berilah mereka tempat dan hormatilah. Inilah manfaat yang besar.
Semoga kedamaian ada padamu dan kasih rahmat Allah dilimpahkanNya kepadamu.
Semoga Allah melindungiku dan melindungimu. Semoga pula mengasihiku dan
mengasihimu.
Diriwayatkan pula, dalam satu hari satu malam beliau
Syaikh Abdul Qadir Al Jailany terus menerus berkata demikian:
“Celakalah kau! Aku tak takut sesuatu pun, baik kepada
malaikat maupun malaikat maut. Wahai malaikat maut! Bukan kau yang bermurah
kepadaku, tetapi sahabatkulah yang bermurah hati kepadaku.”
Kemudian di malam-malam terakhirnya, ia memekik keras dan
merentangkan serta mengangkat kedua tangannya sambil berkata: “Atasmu
kedamaian, rahmat dan kasih sayang Allah. Bertaubatlah dan ikutilah jalan ini.
Kini aku datang kepadamu!” Lalu dia berkata: “Tunggu!”
Setelah itu, Abdul Qadir Jailaniy menghembuskan nafas terakhir. (Diceritakan
oleh putranya dan Abdur Razaq dan Musa).
Kembali ke halaman utama
0 Comments