Risalah Ke-73
Wali Allah Tidaklah Suka Mengutuk
Referensi pihak ketiga
Dalam risalahnya yang ketujuhpuluh tiga ini, beliau
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailaniy berkata:
Sekali waktu Allah membisikkan ilham kepada para waliNya.
Yaitu tentang kesalahan-kesalahan dan kepalsuan orang kepadaNya. Juga tentang
kata, pikiran dan tindakan palsu kepadaNya. Karena yang mendapat ilham yang
demmikian itu, maka timbullah di hati sang wali rasa cemburu. Cemburu kepada
Allah yang dicintainya dan dilecehkan orang. Sang wali kemudian merasa kesal
terhadap orang yang berbuat kesalahan dan pelanggaran. Sepertinya ada rasa
pembelaan terhadap Allah, Nabi dan agamanya.
Kemudian dalam hatinya timbul kemarahan yang bercampur
dengan kecemburuan batiniah. Hal ini hanya menimbulkan kemudharatan bagi sang
wali saja. Bagaimana bisa senang jika masih menyimpan penyakit luar dan dalam.
Kadangkala disebabkan kecemburuan akan keagungan Tuhan
yang Maha Kuasa. Kadang karena benci terhadap orang yang berbuat kesalahan dan
palsu (mengaku sidiq tetapi tidak konsekuen). Para wali mengutuk dan mengumpat
terhadap orang yang demikian tersebut. Apakah layak sang wali mengutuk orang
lain. Pengutukan yang dilakukan sang wali itu hanya menimbulkan dosa bagi yang
dikutuk maupun yang mengutuk. Allah berfirman: Dosa keduanya (yang mengutuk dan
yang dikutuk) lebih banyak dari pada manfaatnya.
Jangan seperti demikian itu. Bagimu, jika mengalami hal yang
demikian hendaknya lebih baik berdiam diri, tunduk. Kemudian berusaha untuk
mendapatkan keabsahan Allah.
Kembali ke halaman utama ...
0 Comments