Futuhul Ghaib Risalah Kelimapuluh : Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah

Risalah Ke-50
Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah

Referensi pihak ketiga

Dalam risalahnya yang kelimapuluh ini, beliau Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata:
Barangkali engkau dekat kepada Allah, atau justru sebaliknya, jauh dariNya.
Apabila engkau jauh dari Allah, mengapa tetap berlengah diri, tidak berniat untuk ikhtiar agar mendapatkan rahmat, agar mendapat kemuliaan, keamanan dan kecukupan di dunia ini serta kebahagiaan di akhirat.olehsebab itu bersegerahlah untuk terbang kepadaNya dengan dua sayap.
Ketahuilah sayap yang pertama berupa penolakan terhadap berbagai kesenangan, penolakan berbagai keinginan yang tak halal. Sedangkan sayap kedua berupa penangguhan kepedihan, hal-hal yang tak menyenangkan dan menjahui keinginan-keinginan duniawi serta ukhrawi. Dengan demikian agar engkau bisa menyatu denganNya dan selalu dekat denganNya. Kalau sudah mampu terbang dengan dua sayap tersebut maka engaku akan mendapatkan sesuatu yang didambakan orang selama ini. Engaku akan menjadi terhormat dan mulia. Jika engkau termuliakan dengan kelembutanNya, menerima kasihNya dan rahmatNya, maka tunjukkanlah perilakumu yang terbaik, jangan berbangga diri dengan amalanmu itu agar engkau tidak lalai dalam pengabdian kepada Allah. Jangan angkuh dan sombong agar engkau tidak menjadi orang dzalim serta tergesa-gesa. Allah telah berfirman:
 “Sesungguhnya manusia itu aniaya lagi jahil/tiada berilmu.” (QS. Al Ahzab : 72)
Kemudian dalam ayat lain juga dijelaskan :
 “Manusia itu suka meminta kejahatan, sebagaimana ia suka meminta kebaikan. Adalah manusia itu bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al Isra’ : 11)
Wahai orang yang beriman! Oleh sebab itu lindungilah hatimu dari kecondongan terhadap orang serta terhadap keinginan-keinginan yang telah kau campakkan. Jika kecondongan dan keinginan itu sudah kau campakkan, usahakan agar tak kembali lagi melekat padamu.
Campakkanlah dirimu kehadirat Allah dengan bersikap tak berdaya laksana bola di kaki pemainnya atau laksana bayi digendongan sang emban. Butakan pandangan matamu dan mata hatimu dari segala sesuatu, selain kepada Allah. Anggaplah manusia dan segala sesuatu yang bersifat duniawi itu suatu cambuk Allah yang menyiksamu manakala engkau berada dalam kesulitan. Dan anggaplah manusia serta sesuatu yang bersifat duniawi sebagai TanganNya yang menyuapimu dikala engkau dalam karunia dan kemurahanNya.

Post a Comment

0 Comments