Risalah Ke-31
Benci Karena Allah
Referensi pihak ketiga
Dalam wasiatnya yang ketigapuluh satu ini, beliau Syaikh
Abdul Qadir Al-Jailani berkata:
Apabila suatu ketika engkau membenci seseorang atau
mencintainya, maka koreksilah sikapmu yang demikian itu, sesuaikan dengan Alqur’an
dan Hadist. Apabila orang yang kau benci itu perilakunya juga dibenci dalam Alqur’an
dan Hadist, maka berbahagialah engkau. Sebab kebencianmu kepada seseorang
tersebut sejalan dengan kebencian Allah. Sebaliknya jika seseorang yang kau
benci itu perilakunya sesuai dengan Alqur’an dan Hadist, maka sikapmu yang
memusuhi dia itu semata-mata karena hawa nafsumu. Kau membenci dia karena sifatmu
yang tak sesuai dengan kedua pegangan (Alqur’an dan Hadist).
Apabila sikapmu yang membenci dan memusuhi dia karena
pengaruh hawa nafsumu, maka sebaiknya engkau cepat-cepat berpaling kepada
Allah, bertaubat dan memohonlah kecintaan kepada orang yang kau benci. Sesungguhnya
orang yang kau benci itu orang baik, shalih dan dekat kepada Allah. Engkau harus
berusaha untuk berperilaku sepertinya (orang yang semula kau benci). Sesuaikan kelakuanmu
dengan Alqur’an dan sunnah nabi. Dan telaalah sekali lagi perilaku orang yang kau benci itu,
jika sejalan dengan kedua pedoman hidup tersebut, maka engkau hendaknya
mengubah, yaitu untuk mencintainya. Janganlah engkau membenci seseorang atas
dasar hawa nafsumu (apalagi perbedaan pandanganmu terhadap dia mengenai urusan
duniawi), karena yang demikian itu akan membinasakanmu. Allah ta’ala berfirman:
“... dan janganlah engkau menurutkan hawa nafsu, nanti ia (hawa nafsumu) menyesatkanmu dari jalan (agama) Allah.” (QS. Shaad: 26)
0 Comments