Risalah Ke-14
Mengenai Ittiba’
Referensi pihak ketiga
Pada wasiat yang
keempatbelas ini, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berpesan:
Wahai budak nafsu!
Janganlah sekali-kali engkau menentukan maqam para rabbani untuk dirimu
sendiri. Sesungguhnya engkau adalah pemuja nafsu, sedangkan mereka adalah
penyembah Allah. Engkau hannya mendambakan dunia, sedangkan mereka – para rabbani
– itu mendambakan akhirat. Pandanganmu hanya terpaku melihat dunia ini,
sedangkan mereka meihat Tuhannya, dunia seisinya. Kamu hanya menyintai ciptaanNya,
sedangkan mereka pecinta yang menciptakan yaitu Allah. Hatimu terpaut yang ada
di bumi semata, sedangkan mereka terpaut pada Tuhan Arsy. Sesungguhnya engkau
adalah korban yang dari segala yang engkau lihat. Mereka hanya melihat sang
Pencipta segalanya yang tak mungkin terlihat (oleh pandangan mata ini). Orang-orang
yang demikian itu telah meraih tujuan hidupnya, dan keselamatan mereka
terjamin, sedangkan dirimu tetap menjadi korban hawa nafsu duniawi.
Orang-orang yang mendapat
petunjuk dan berada pada maqam tertinggi, lepas dari ciptaan (segala yang ada)
dan lepas dari kepentingan pribadinya. Mereka menghamparkan jalan bagi
tujuannya kepada Allah Tuhan Maha Besar. Tuhan yang memberi anugerah baginya
suatu kekuatan untuk mendapatkan tujuan akhir yang baik, yaitu rasa kepatuhan
(ketaatan). Inilah ridha Allah, yang dianugerahkan kepada mereka yang
dikehendakiNya. Mereka mewajibkan adanya perbuatan/amal taat dan pemujaan. Berkat
bantuan Allah, mereka melaksanakan amal taat dan menyembah tanpa mengalami
hambatan atau kesulitan. Sebab itulah rasa kepatuhan dan ketaatan sudah
mendarah daging dan menyatu dalam nafasnya.
Akhirnya dunia akan
menjadi rahmat dan membuat ruhaninya tenang, bagaikan di surga saja. Sebab jika
mereka ini melihat sesuatu ciptaan Allah, maka yang dilihat atau dipandang
bukan kenyataan atau wujud ciptaan itu. Akan tetapi yang dilihatnya ialah
hikmahnya, yaitu yang menciptakan. Orang-orang yang demikian ini adalah bagaikan
gunung sebagai pasak bumi dan berdiri kokoh. Mereka diciptakan ditengah-tengah
umat sebagai lentera. Semoga kedamaian dari Allah melimpah kepadanya. Salam dan
rahmatNya selama di bumi dan ke langit maujud.
0 Comments