Futuhul Ghaib Risalah Kesebelas: Mengenai Syahwat

Risalah Ke-11 
Mengenai Syahwat


Referensi pihak ketiga

Pada wasiatnya yang kesebelas ini, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani memberi ajaran sebagai berikut:
Apabila timbul dihatimu suatu keinginan untuk menikah padahal engkau fakir dan miskin, dan kau tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk itu, maka hendaknya engkau bersabar. Hendaknya engkau berharap kepada Allah agar Dia memudahkan keinginanmu itu. Jika engkau sabar dan dekat dengan Allah, niscaya datang pertolongan Allah kepadamu dalammemecahkan masalah ini. Ingatlah keinginan untukmenikah adalah nafsu jasmani, perlu engkau lemahkan dan harus dihadapi dengan sabar.
Pertolongan Allah yang datang mungkin dalam berbagai wujud dan kondisi. Bisa juga pertolongan berupa menghilangkan keinginan dihatimu tentang kawin, atau membuka jalan sehingga engkau mampu memenuhi kebutuhan kawin. Artinya Dia memberi karunia berupa rezeki, sehingga engkau tak miskin lalu merasa cukup. Pertolongan dariNya mungkin datang dari berbagai sebab. Oleh sebab itu hendaknya engkau sabar dan bersyukur dalam menghadapi keinginan tersebut.
Apabila engkau sabar dan bersyukur, maka Allah akan memberi predikat mulia padamu. Karena kesabaranmu atas takdirnya, maka Allah akan meningkatkan kesucian dan kekuatan bagimu. Sebab Allah telah berjanji akan selalu menambah karuniaNya tas orang-orang yang mau bersyukur. Sebagaimana firmanNya:
“Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya akan Aku tambahkan (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Oleh karena itu hendaknya engkau bersabar dalam menghadapi nafsunu, dan berpegang teguhlah pada perintah-perintahNya. Hendaklah engkau ikhlas, rela dalam menghadapi takdirNya, dan berharaplah akan ridha dan karuniaNya. Sesungguhnya Allah telah berfirman:
“Wahai hambaku-hambaKu yang beriman, takutlah kepada Tuhanmu! Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini ada kebaikan pula (di akhirat). Dan bumi Allah itu luas. Orang-orang yang sabar disempurnakan pahalanya tanpa terhitung (banyaknya).” (QS. Az Zumar: 10)

Post a Comment

0 Comments